Kekatolikan- Pada kesempatan ini admin memberikan reverensi materi untuk kelas sembilan mengenai bagaimana sebagai tanggapan atas karya keselamatan Allah. Dan semoga ini menjadi reverensi yang bermanfaat bagi kita semua.
A. Dokumen Gereja tentang agama dan kehidupan beragama
Dalam kehidupan sehari-hari, kita telah sering mendengar definisi agama. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan agama sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang Mahakuasa serta tata kaida yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya: Islam, Kristen, Buddah dan lain-lain. Dari sini,, kita melihat bahwa agama mengandung unsur iman, ibadah, dan moral.
Dalam Katekismus Gereja Katolik, agama diartikan sebagai satu perangkat kepercayan dan tindakan yang diikuti oleh mereka yang berkomitmen untuk melayani dan menyembah Allah. Perintah pertama menuntut kita percaya pada Tuhan, menyembah dan melayani Dia, sebagai tugas pertama dari kebajikan agama." Dalam KGK 2135 dituliskan demikian: "Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya pada Dia sajalah engkau berbakti" (Mat 4:10). Menyembah Allah, berdoa kepadaNya,menyampaikan penghormatan yang wajar kepadaNya, dan memenuhi janji serta ikrar yang telah dibuat kepadaNya, adalah tindakan-tindakan kebajikan agama, yang ada di bawah ketaatan terhadapat perintah pertama.
B. Pernyataan Gereja Katolik tentang Hubungan dengan Agama-agama bukan Kristiani
Kemajuan dan kedewasaan cara pikir dan cara pandang suatu agama atau kelompok masyarakat akan terlihat dari cara pikir dan cara pandang mereka terhadap agama atau masyarakat lain. Pada hakikatnya dan yang berlaku universal cara pikir atau cara pandang yang memandang agama atau kelompok sebagai sesama penghuni dunia dan saling menghormati merupakan salah satu cara pikir dan cara pandang maju dan dewasa.
Memang benar, di sepanjang zaman cukup sering telah timbul pertikaian dan permusuhan antara umat kristiani dan kaum Muslimin. Konsili Suci mendorong mereka semua, supaya melupakan yang sudah-sudah, dan dengan tulus hati melatih diri untuk saling memahami, dan supaya bisa bersama-sama membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral maupun pendamaian dan kebebasan (NA,3)
Berikut ini pernyataan Gereja Katolik tentang hubungan dengan agama-agama bukan kristiani:
1. Umum, Semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu hasal, sebab Allah menghendaki segenap umat manusia mendiami seluruh muka bumi (Kis 17:26). Semua juga mempunyai satu tujuan terakhir yakni Allah yang penyelenggaraanNya, bukti-bukti kebaikanNya dan rencana penyelamatanNya meliputi semua orang (Keb 8:1;Kis 14:17;1Tim 2:4). (Nostra Aetate [NA], art. 1)
2. Pandangan terhadap Hinduisme dan Budhisme. Gereja Katolik tidak menolak yang dalam agama-agama itu (hinduisme dan budhisme) serba benar dan suci. Dengan sikap hormat dan tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal yang berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkan sendiri, tetap tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran menyinari semua orang. Namun Gereja Katolik tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kritus, yakni "jalan, kebenaran dan hidup' (Yoh. 14:6); dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan dirinNya (2Kor. 5:18-19).
Gereja mendorong para puteranya, supaya degan bijaksana dan penuh kasih, melalui dialog dan kerja sama dengan para penganut agama-agama lain, sambil memberi kesaksian tentang iman serta peri hidup kristiani, mengakui, memelihara dan mengembangkan harta-kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai sosio budaya yang terdapat pada mereka. (NA, art.2)
3. Pandangan terhadap Islam. Gereja juga menghormati umat Islam, yang menyembah Allah satu-satunya, yang hidup dan berdaulat, penuhbelaskasihan dan mahakuasa, pencipta lagit dan bumi, yang telah bersabda kepada manusia. Kaum muslimin berusaha menyerahkan diri dengan segenap diri dan dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham-iman islam dengan suka rela mengacu kepadanya. selain itu mereka mendambahkan hari pengadilan. Maka mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, berbakti kepada Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa.
Memang benar, di sepanjang zaman cukup sering telah timbul pertikaian dan permusuhan antara umat kristiani dan kaum muslimin, dan supaya bersama-sama membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan. (NA,3)
4. Pandangan terhadap Yahudi. Berangkat dari kenangan ikatan/pusaka rohani antara umat Kristiani dan bangsa Yahudi, Konsili Suci ini bermaksud mendukung dan mengajurkan saling pengertian dan saling penghargaan antar keduanya, itu terwujudkan terutama melalui studi Kitab Suci dan teologi serta dialog persaudaraan. (NA,4)
5. Persaudaran semesta tanpa diskriminasi. "Barang siapa tidak mencintai, ia tidak mengenal Allah" (1 Yoh 4:8). Jadi tiadalah dasar bagi setiap teori atau praktek, yang mengadakan pembedaan mengenai martabat manusia serta hak-hak yang bersumber padanya antara manusia dan manuisa, antara bangsa dan bangsa. Maka Gereja menyekam setiap sikap diskriminasi antara orang-orang atau penganiayaan berdasarkan keturunan atau warna kulit, kondisi hidup atau agama, sebagai berlawanan dengan semangat Kristus (NA,5).
Pernyataan Gereja Katolik ini insklusif tanpa melukai atau merugikan kepentingan agama lain. Gereja Katolik juga tidak menjadi kehilngan identitasnya sebagai pengikut Kristus ketika menjalin kerja sama dengan penganut agama lain dalam menaggapi perdamaian dan kebebasan serta kebaikan bersama.
Demikianlah dari kami admin memberikan reverensi untuk kelas sembilan mengenai pembelajaran tentang "Beragama sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan Allah", dan semoga ini menjadi motivasi, bagi kita semua untuk menambah leluasan yang bermanfaat dalam kehidupan kita masing-masing. Sekian dan terima kasih