Kekatolikan- Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan referensi mengenai bahan liturgi di dalam tugas dan pelayanan dalam misa. Semoga mengenai referinsi ini dapat menjadi bahan refeleksi di dalam kehidupan kita setiap hari. Sihingga sungguh menghayati di dalam perayaan-perayaan yang dilaksanakan di Gereja, dan menciptakan suasana yang istimewa di hadapan Allah kita Yesus Kristus.
Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus dan Gereja sebagai "sakramen kesatuan", yakni umat kudus yang berhimpun dan diatur di bawah para uskup. Oleh karena itu, perayaan Ekaristi berkaitan dengan seluruh Tubuh Gereja, mengungkapkan dan mempengaruhinya. Setiap orang yang turut merayakan Ekaristi mempunyai hak dan kewajiban untuk berpartisipasi secara aktif, masing-masing menurut cara yang sesuai dengan kedudukan dan tugasnya. Setiap orang yang turut merayakan Ekaristi mempunyai hak dan kewajiban untuk berpartisipasi secara aktif, masing-masing menurut cara yang sesuai dengan kedudukan dan tugasnya. Dengan cara ini, umat kristen, "bangsa terpilih, imamat rajawali, bangsa yang kudus, umat miliki Allah sendiri", mengungkapkan keterpaduan dan tatanan hirarkisnya. Jdi semua orang entah pelayan terahbis, entah umat beriman lainnya, hendaknya melakukan tugas yang menjadi bagiannya, tidak lebih dan tidak kurang.
1. Tugas-tugas Pelayan Tertahbis
Setiap perayaan Ekaristi yang sah diselenggarakan di bawah pimpinan uskup. Uskup dapat memimpinya sendiri, atau mewakilinya kepada para pembantunya, yakni imam-imam. Kalau uskup hadir dalam suatu Ekaristi yang dirayakan bersama dengan umat, paling tepat ia sendiri yang mempin Ekaristi itu, sementara para imam mendampiginya sebagai Ekaristi itu, sementara para imam mendampinginya sebagai konselebran. Maksud konselebran ini bukanlah untuk menambah kemeriahan lahiriah perayaan, melainkan untuk memperlihatkan dengan lebih jelas misteri Gereja, yakni sebagai sakramen kesatuan. Kalau uskup tidak memimpin sendiri perayaan Ekaristi, tetapi meugaskan seorang imam lain, hendaknya ia sendiri memimpin bagian Liturgi Sabda, dan pada akhir Misa memberikan berkat. Dalam hal ini ia hendaknya menganakan salib dada, stola, dan pluviale di atas alba.
Dalam himpunan jemaat, imam, berkat tahbisannya, juga mempunyai kuasa untuk mempersembahkan kerban selaku pribadi Kristus. Mka dari itu, iman mengetuai jemaat yang berhimpun, memimpinnya dalam doa, mewartakan kabar keselamatan, dan mengajak jemaat agar Allah Bapa dengan pengentaraan Kristus dalam Roh Kudus. Di samping itu, ia membagikan roti kehidupan kepada saudara-saudara seiman dan menyambunya bersama dengan mereka. Maka, bila imam merayakan Ekaristi wajiblah ia melayani Allah dan jemaat dengan pantas dan rendah hati. Seluruh sikapnya dan juga caranya membawakan sabda ilahi, harus menunjukkan kepada umat bahwa Kristus benar-benar hadir di tengah mereka.
Di antara para pelayan ibadat, diakon, karena tahbisan kudus yang ia terima, menduduki urutan pertama sesudah imam. Sebab, sejak zaman para rasul, jabatan diakon sangat dihormati dalam Gereja. Dalam Misa, tugas khusus diakon ialah membantu imam, membacakan Injil, kadang-kadang menyampaikan homili, membawakan ujud-ujud doa umat, menyiapkan altar dan bahan persembahan, dan melayani komuni untuk umat, terutama komuni-anggur. Kadang-kadang pula ia memberikan pentunjuk-petunjuk mengenai sikap tubuh dan tata gerak umat.
2. Tugas-Tugas Umat Allah
Umat beriman yang merayakan Misa merupakan umat kudus, umat yang dipilih Allah dan dianugerahi martabat imam dan raja. Mereka berkumpul untuk mengucap syukur dan mempersembahkan kurban murni kepada Allah tidak hanya dengan perantaraan tangan imam, melainkan juga bersama dengan imam; merek pun belajar mempersembahkan diri. Hendaknya mereka berusaha untuk menyatakan hal itu baik dalam sikap takwa yang mendalam, maupun dalam tindakan cinta kasih terhadap saudara-saudara yang mengikuti perayaan yang sama.
Oleh karena itu, mereka hendaknya menjauhkan segala sikap mementingkan diri sendiri dan menghindarkan perpecahan. Mereka harus sadar, bahwa mereka semua mempunyai satu Bapa di surga, sehingga seluruh umat itu bersaudara satu sama lain. Hendaknya mereka merupakan satu tubuh dalam mendengarkan sabda Allah maupun dalam berdoa dan benyanyi. Terutama mereka harus merupakan satu tubuh dalam mempersembahkan kurban dan dalam menyambut hidangan dari meja Tuhan. Kesatuan itu tampil indah, baik bila semua mengambil sikap tubuh yang sama, maupun bila mereka melaksanakan tata gerak yang sama. Hendaknya umat beriman dengan hati melayani umat Allah, bila diminta untuk melakukan pelayanan atau tugas khusus dalam perayaan komuni kepada umat sebagai pelayan tak-lazim. Dalam melayani altar, akolit memiliki tugas-tugas khusus (bdk. no. 187-193), yang harus ia laksanakan sendiri.
Lektor dilantik untuk mewartakan bacaan-bacaan dari Alkitab, kecuali Injil. Dapat juga ia membawa ujud-ujud doa umat dan, kalau tidak ada pemazmur, ia dapat juga membawakan mazmur tanggapan. Dalam perayaan Ekaristi, ia harus menjalankan sendiri tugas khusus itu (bdk. no. 194-198), biarpun pada saat itu hadir juga pelayan-pelayantertahbis.
Oleh karena itu, mereka hendaknya menjauhkan segala sikap mementingkan diri sendiri dan menghindarkan perpecahan. Mereka harus sadar, bahwa mereka semua mempunyai satu Bapa di surga, sehingga seluruh umat itu bersaudara satu sama lain. Hendaknya mereka merupakan satu tubuh dalam mendengarkan sabda Allah maupun dalam berdoa dan benyanyi. Terutama mereka harus merupakan satu tubuh dalam mempersembahkan kurban dan dalam menyambut hidangan dari meja Tuhan. Kesatuan itu tampil indah, baik bila semua mengambil sikap tubuh yang sama, maupun bila mereka melaksanakan tata gerak yang sama. Hendaknya umat beriman dengan hati melayani umat Allah, bila diminta untuk melakukan pelayanan atau tugas khusus dalam perayaan komuni kepada umat sebagai pelayan tak-lazim. Dalam melayani altar, akolit memiliki tugas-tugas khusus (bdk. no. 187-193), yang harus ia laksanakan sendiri.
Lektor dilantik untuk mewartakan bacaan-bacaan dari Alkitab, kecuali Injil. Dapat juga ia membawa ujud-ujud doa umat dan, kalau tidak ada pemazmur, ia dapat juga membawakan mazmur tanggapan. Dalam perayaan Ekaristi, ia harus menjalankan sendiri tugas khusus itu (bdk. no. 194-198), biarpun pada saat itu hadir juga pelayan-pelayantertahbis.