KUMPULAN MATERI AGAMA KATOLIK TINGKAT SMP/SMA DAN UMAT REVISI

Merendahkan Diri Adalah Hal Yang Paling Istimewa Di Hapan Allah

Kekatolikan- Pada kesempatan ini admin akan membagikan bahan renungan mengenai merendahkan diri di hadapan Allah dan semoga renungan ini sebagai referensiki bagi saudara-saudari terkasih, ketika mengambil bagian di gereja atau kumpulan OMK dan Kumpulan Rumah Tangga. Pertama-tama adalah kita selalu merenungkan Sabda Tuhan sehingga kita bisa merasakan kasih Allah kepada kita umatnya.


Bacaan: 5:1-10

Renungan:
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Dalam kehidupan kita sehari-hari, apabila kita direndahkan oleh orang lain, tentunya kita akan merasa marah kepada orang tersebut, karena kita merasa tidak terima dengan sikap orang tersebut. Bahkan terkadang kita pun akan menghujat orang tersebut dengan kata-kata kasar, bahkan lebih parah lagi dari pada apa yang dikatakan oleh orang tersebut. Tetunya apabila dibandingkan denga Yesus yang telah rela datang ke dunia ini, menjadi manusia untuk melepaskan manusia dari belenggu dosa. Yesus rela menjadi manusia, serta dalam kehidupan kita sehari-hari melalui pergaulan atau interaksi kita dengan anggota keluarga dan sesama kita.

Dari bacaan yang kita dengarkan pada hari ini, Yesus Kristus sebagai Imam Agung, datang ke duia menjadi manusia untuk menebus kita dari kuasa dosa, Yesus rela menjadikan diri-Nya untuk disiksa, diolok-olok, dan disalibkan dan wafat untuk karya penebusan-Nya itu. Peristiwa inilah yang kita rayakan sebagai hari raya Paskah. Pada perayaan ini kita bisa merenungkan bagaimana kita menghayati perjalanan Yesus yang merendahkan diri menjadi manusia untuk membuktikan kasi-Nya kepada umat-Nya atau bagi kita manusia. Lalu apa yang seharunya kita lakukan? Biasah kita mencontoh sikap Yesus dalam kehidupan kita sehari-hari melalui pergaulan atau interaksi kita dengan anggota keluarga dan sesama kita.

Mampukah kita bersikap rendah diri dalam menghadapi situasi-situasi yang menguji kesabaran kita, seperti apabila kita di tegur oleh anggota keluarga atau sesama kita. Mampukah kita menghadapinya dengan rendah hati, atau kita membalas perbuatan-perbuatan yang tidak baik itu dengan perbuatan yang sama pula. Atau kita mampu menghadapinya dengan teladan sikap Yesus yang rendah diri atau rendah hati. Kita menyikapinya dengan kasih, serta menujukkan kasih itu kepada sesama kita walaupun kita dihadapkan pada kondisi dan situasi yang tidak nyaman.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Yesus sudah menunjukkan sikap rendah diri-Nya melalui karya penebusan-Nya, maka hendaknya kita pun sebagai orang Kristen yang percaya kepada Yesus, kita pun mencontoh sikap Ysus yang selalu menghadapi situasi-situasi yang dihadapkan kepada-Nya dengan sikap rendah hati setiap mengasihi orang-orang yang menyiksa, mengolok, dan menyalibka-Nya. Dia tidak membalas apa yang yang dilakukan orang-orang it kepada-Nya. Tetapi Yesus tetap menghadapi mereka dengan penuh kasih dan rendah hati.

Maka marilah saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, marilah kita menjalani hidup kita dengan menghayati pengorbanan Kristus, serta menanamkan dalam diri kita untuk selalu menjadikan Yesus sang Imam Agung kita. Dan kita pun melakukan perbuatan-perbuatan Yesus itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Melalui tindakan-tindakan kita kepada siapa pun yang ada disekitar kita, dengan membagikan kasih kepada sesama, serta menanamkan dalam diri kita sikap rendah hati.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang PowerPoint, materi pembelajaran, dan contoh soal seputar agama Katolik menggunakan kurikulum 2013 revisi terbaru. Semoga media dan perangkat pembelajaran yang admin bagikan kali ini dapat bermanfaat buat Bapak Ibu Guru dan juga peserta didik dalam mencari referensi seputar mata pelajaran agama Katolik. Kiranya Tuhan Yesus selalu menyertai Bapak Ibu dan keluarga di mana pun berada. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Merendahkan Diri Adalah Hal Yang Paling Istimewa Di Hapan Allah