Kekatolikan- Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan bahan renungan mengenai Yesus senantiasa mengusir roh jahat dari tubuh seseorang di Gerasa. Semoga renungan ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, pertama-tama adalah selalu merenungkan Sabda Tuhan, sehingga lebih banyak yang di dapatkan di dalamnnya, dan pastinya kita akan merakan kasih Allah di dalam hidup kita sehari-hari.
Bacaan : Markus 5: 1-20
Saudara-saudari yang tekasih dalam Yesus Krisutus,
Dalam Bacaan Injil hari in, kita kembali mendengar kisah tentang Yesus yang mengusir roh jahat dari tubuh seseorang di Gerasa. Dengan penuh kuasa Yesus mengusir roh jahat atau legion yang merasuki tubuh orang tersebut, dan roh jahat itu pun keluar dan masuk ke dalam babi-babi yang ada disekitar tempat itu, dan babi-babi itu pun terjun ke dalam jurang dan mati. Dari kisah ini kita menyaksikan bagaimana Allah menunjukkan kuasan-Nya atas dunia ini melalui pribadi Yesus Kristus, Yesus yang dengan penuh kuasa memerintahkan dan mengusir roh jahat tersebut, untuk keluar dari tubuh orang yang dirasukinya. Selain itu, Allah juga menunjukkan kisah-Nya kepada manusia dengan menyembuhkan orang yang dirasuki oleh roh jahat itu. Dan apa yang dilakukan oleh orang yang disembuhkan itu, ia hendak mengikuti Yesus, tetapi Yesus menyuruhnya untuk mengabarkan apa yang dialaminnya kepada sesamanya yang ada di daerah iu, dan ia pun melakukan apa yang diperintahkan Yesus kepadanya.
Dri kisah Yesus tersebut, kita sebagai umat beriman diajak untuk menanggapi serta menyaksikan kuasa Allah akan dunia ini. Allah telah menjadikan segala sesuatu untuk kita kelolah, sehingga menjadi sumber berkat untuk keberlangsungan hidup kita. Contohnya; Allah telah menyediakan alam ini dan segala isinya untuk kita kelolah, sehingga membuahkan hasil, untuk kelangsungan hidup kita. Selain itu Akkah juga menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan memberi nafas kehidupan kepada kita, serta memberikan rahmat kesehatan kepada kita untuk menjalani kehidupan yang dianugerahkan-Nya kepada kita. Dan masih banyak lagi wujud-wujud kisah Allah kepada manusia, yang dapat kita lihat atau alami dalam perjalanan hidup kita.
Namun yang menjadi pertanyaan refleksi kita kepada hari ini, bahwa apakah kita sudah menaggapi segala bentuk kasih Allah itu? Dan bagaimana cara kita menaggapi segala berkat atau kasih Allah itu? Tidak dipungkiri bahwa bahwa terkadang kita lupa, mengucap syukur atas berkat dan kasih Allah kepada kita. Disaat kita sudah mendapat berkat yang melimpah, kita seolah-olah lupa dari mana sumber berkat itu, dan kita pun tidak mengucap syukur karena larut dalam kebahagiaan dan kesenangan diri sendiri. Allah sudah menyediakan segala sesuatu untuk kita kelolah dan usahakan sehingga menghasilkan buah-buah berkat bagi kita untuk kelangsungan hidup kita di dunia ini, namun kita terkadang merasa bahwa berkat itu ada karena usaha kita sendiri, sehingga kita lupa dari mana sumber berkat itu berasal.
Saudara-saudari yang tekasih dalam Yesus Kristus,
Ketika kita sedang merasa bahwa kita sudah hidup dalam kelimpahan, kita semakin menyombongkan diri, serta buta dengan segala keadaan yang terjadi disekitar kita. Kita tidak peka lagi dengan situasi sesama kita yang sedang dalam penderitaan, bahkan kita tidak mau membantu mereka. Kita lebih asik dengan kehidupan kita sendiri, tanpa memperdulikan sesama kita yang dalam kekurangan. Dan dalam perjalanan kehidupan kita, tentunya tidak akan berjalan mulus-mulus saja seperti apa yang kita inginkan, terkadang kita diperhadapkan pada satu cobaan untuk menguji kita, supaya kita tidak terlena dengan kehidupan pribadi kita, supaya kita tidak terlena dengan kehidupan priadi kita yang sudah tidak sesuai dengan ajaran dan perintah Allah. Dan ketika cobaan itu datang menghampiri kita pakah kita akan semakin menjauh dari Allah? Tentunya tidak, seharunya kita menjadikan cobaan itu sebagai suatu pembelajaran kepada kita, supaya kita selalu bersyukur dengan apa yang telah Allah anugerahkan kepada kita, tidak malah melupakan-Nya.
Semoga kita juga selalu menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur atas segala rahmat yang diberikan Allah kepada kita, sehingga kita tidak mendapat kutuk atau cobaan dari Allah, seperti dialami oleh Daud dalam bacaan pertama tadi dimana Daud hidup dalam ketakutan serta dikutuki, karena melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan perintah dan ajaran Allah, Dud melakukan perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah, yaitu merebut istri Uria dengan cara yang tidak adil, setelah merebut istri Uria, Daud juga mengutus Uria ke medan perang dan ditempatkan dibarisan paling depan sehingga ia terbunuh dan Daud dapat memperistri betsyeba istri Uria. Hal itulah yang membuat Allah murka kepada Daud, sehingga Allah mengutuknya. Tetapi Daud tidak serta merata meninggalkan Allah, tetapi ia belajar dari apa yang dia alami, sehingga Daud menyesali sega perbuatannya dan kembali kepada jalan yang Allah kehendaki.
Maka marilah sadara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita menanggapu segala berkat dan kasih yang telah Allah anugerahkan kepada kita dengan penuh rasa syukur tanpa menjadikan berkat itu sebagai keombongan atau keangkuhan diri, sehingga berkat itu semakin ditambahkan kepada kita. Amin.